Mengakui

Sabda-Mu Abadi | 19 September 2025 | Mat. 10:32-33
”Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Namun, siapa saja yang menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.”
Bisa diduga bahwa pernyataan Sang Guru berkait erat dengan penganiayaan yang akan dialami para murid-Nya. Penderitaan sebagai murid Kristus kemungkinan besar akan membuat orang mundur. Itu memang bisa saja terjadi. Namun, Yesus Orang Nazaret sungguh tegas menyikapi hal ini.
Arti kata kerja mengakui adalah ”mengaku akan”, dan kata dasarnya adalah ”aku”. Kata ”mengakui” berdimensi publik. Artinya, pengakuan itu bukanlah dalam hati, tetapi dinyatakan sebagai konsumsi umum. Karena itu, wajar jika Sang Guru menekankan pengakuan di depan manusia.
Menariknya, pengakuan di depan manusia itu menjadi sebab atau dasar untuk pengakuan Yesus di depan Bapa Surgawi. Jelas di sini yang mengakui itu tak hanya kita, para murid Yesus, tetapi juga Sang Guru. Dengan kata lain, para murid mengakui sebagai murid Yesus di depan orang banyak di bumi, Sang Guru mengakui diri sebagai Guru dari para murid-Nya di surga. Baik guru maupun murid saling mengakui.
Mengapa demikian? Karena, sekali lagi, pengakuan adalah masalah relasi. Dan relasi ini memang tak hanya di antara pribadi itu, tetapi juga menyangkut pribadi yang lebih luas.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
Foto: catatanseorangofs
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka