Menyambut

Sabda-Mu Abadi | 22 September 2025 | Mat. 10:40–11:1
”’Siapa saja yang menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan siapa yang menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Siapa yang menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan siapa yang menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Siapa yang memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia tidak akan kehilangan upahnya.’ Setelah Yesus mengakhiri pesan-Nya kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di kota-kota mereka.”
Yesus, Sang Guru, menasihati para murid-Nya untuk memandang manusia sebagaimana adanya mereka. Tidak lebih tinggi, apalagi lebih rendah. Lebih tinggi akan membuat para murid minder, malah kemungkinan menjilat; lebih rendah akan membuat para murid sombong, bahkan mengeksploitasi.
Seorang nabi harus dipandang sebagai nabi, seorang benar harus dipandang sebagai orang benar. Artinya, mereka harus dihargai karena panggilan mereka sebagai nabi. Apalagi orang benar, harus dipandang sebagai orang yang telah bertindak benar. Tentu saja, bertindak benar bukan persoalan mudah di tengah masyarakat yang cenderung menyimpang. Karena itu, harus dihargai.
Juga orang kecil harus dihargai. Dihargai karena mereka kecil. Sebab, biasanya orang cenderung mengabaikan orang kecil. Orang kecil, terlebih mereka pengikut Yesus, kudu disapa dengan baik.
Yang tak boleh dilupakan para pengikut Yesus tak perlu minder. Sebab, mereka membawa perbawa Yesus sendiri. Tak perlu tersinggung jika ada yang mengabaikan. Sebab, mereka telah mengabaikan Yesus sendiri.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!