Menyelamatkan Jiwa

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 28 Januari 2024 | Yak. 5:19-20

”Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seseorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah bahwa siapa yang membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.”

Yakobus sepertinya sengaja tidak memberikan penutup berupa salam, baik dari dirinya sendiri maupun orang-orang yang ada bersama dengannya. Namun, bisa jadi penutup ini merupakan maksud utama dia membuat suratnya. Yaitu, agar orang-orang Yahudi Kristen yang telah sesat kembali ke Jalan Tuhan.

Agaknya, Yakobus ingin orang-orang itu kembali menjadi pengikut Tuhan setelah membaca suratnya. Dan tentu saja, penutup macam begini merupakan ajakan kepada setiap orang untuk mengajak sesamanya bertobat.

Mengapa? Karena setiap orang dipanggil juga untuk turut bertanggung jawab terhadap iman saudaranya. Ya, setiap orang bertanggung jawab terhadap nasib saudara seimannya. Juga kita, orang-orang percaya abad ke-21, dipanggil untuk menyelamatkan jiwa sesama kita.

Tentu saja, hal itu tak mungkin dilakukan dengan cara menghakimi orang tersebut. Penghakiman sering malah membuat orang marah dan akhirnya malah merasa pilihannya sungguh benar. Juga bukan dengan cara menyindir karena pasti akan membuat orang tersebut malah sakit hati.

Jalan penting yang perlu ditempuh adalah menyatakan dengan sopan kepada orang itu betapa Allah tetap mengasihi dan akan tetap menerima dia apa adanya. Allah tidak akan pernah membuangnya. Itu berarti, kita pun harus tetap menghidupi pemahaman ini. Ya, Allah tetap mengasihi kita.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unplash/Clem O.