Milik Pusaka Suku Naftali

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 10 November 2023 | Yos. 19:32-39

”Undi keenam diterima bani Naftali, bani Naftali menurut kaum mereka. Batas wilayah mereka mulai dari Helef, dari pohon tarbantin di Za’ananim, Adami-Nekeb dan Yabne’el, sampai ke Lakum, dan berakhir di Sungai Yordan. Kemudian batas itu berbalik ke barat ke Aznot-Tabor, dari sana terus ke Hukok, bersinggungan dengan wilayah Zebulon di sebelah selatan, bersinggungan dengan wilayah Asyer di sebelah barat dan wilayah Yehuda pada Sungai Yordan, di sebelah matahari terbit. Kota-kota yang berkubu ialah Zidim, Zer, Hamat, Rakat, Kineret, Adama, Rama, Hazor, Kedes, Edrei, En-Hazor, Yiron, Migdal-El, Horem, Bet-Anat dan Bet-Semes. Seluruhnya sembilan belas kota dengan desa-desanya. Itulah milik pusaka suku Naftali menurut kaum mereka; kota-kota itu dengan desa-desanya.”

Dari 19 kota yang menjadi milik pusaka Suku Asyer, kota yang menjadi termasyhur di kemudian hari berkait hubungan Israel dan Filistin adalah Bet-Sames. Penulis Kitab Samuel menceritakan bagaimana Tabut TUHAN yang telah dirampas Filistin dari tentara Israel ternyata membawa petaka bagi Filistin (1Sam. 5:1-12).

Di Asdod, Tabut Allah dibawa masuk ke kuil dewa Dagon. Namun, keesokan harinya para penduduk Asdod melihat bahwa patung Dagon telah jatuh tertelungkup di tanah, di depan Tabut TUHAN. Kemudian penduduk Asdod mengangkat patung Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya semula. Namun, keesokan harinya, mereka melihat bahwa patung Dagon sudah jatuh lagi di depan Tabut TUHAN. Kepala patung itu dan kedua lengannya terpenggal dan terletak di ambang pintu.

Bukan cuma itu, penyakit kulit menimpa penduduk Asdod dan daerah sekitarnya dengan benjol-benjol pada tubuh mereka dan dibarengi dengan munculnya banyak tikus, yang menimbulkan penyakit pes.

Oleh karena itu, berdasarkan masukan dari para imam dan ahli sihir bangsa Filistin para pemimpin Filistin meletakkan Tabut TUHAN dan persembahan berupa benjol emas dan tikus emas di atas pedati yang ditarik dua ekor lembu. Lembu itu dibiarkan saja berjalan tanpa arahan. Ketika lembu itu mengarahkan dirinya ke Bet-Sames, tahulah orang Filistin bahwa malapetaka yang mereka alami diakibatkan oleh TUHAN, Allah Israel. Pada titik ini Kota Bet-Sames menjadi titik uji.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media:

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Foto: Unsplash/Neom