Murni dan Saleh

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 18 Februari 2024 | 1Ptr. 3:1-2

”Demikian juga kamu, istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu.”

Ketundukan kepada suami. Itulah yang ditekankan Petrus dalam suratnya. Bagaimanapun, suami adalah kepala keluarga. Dan kepala memang cuma satu. Sehingga istri dinasihati untuk tunduk kepada suaminya. Jika tidak, bisa dipastikan keluarga akan berantakan, karena kepalanya dua. Dan itu hanya akan membuat anak-anak bingung. Mereka bingung karena tidak tahu harus mengikuti siapa.

Lebih jauh dari itu, Petrus beragumen bahwa ketundukan istri akan membuat suami mereka menjadi tunduk dan percaya kepada Allah. Tentu itu bukan tanpa syarat. Istri dipanggil untuk menapaki jalan hidup murni dan saleh. Murni berarti tanpa kesalahan dan penuh ketulusan. Murni itu terpancar dari hati. Ranahnya adalah batin, tak terlihat sama sekali.

Sedangkan saleh adalah apa yang terlihat sehari-hari. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan saleh sebagai ”taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah”. Dan banyak orang enggan memperlihatkan sikap saleh karena takut dianggap ”sok saleh”. Namun demikian, bersikap dan bertindak saleh adalah panggilan kristiani.

Dengan kata lain, Petrus menasihati para istri untuk baik di dalam maupun di luar. Dengan itu, bahkan tanpa perkataan, mereka akan mengubah suami, dan juga seluruh isi keluarga mereka.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Jochen