Muslihat Orang Gibeon

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 18 Oktober 2023 | Yos. 9:1-27

”Telah diberitahukan dengan sungguh-sungguh kepada hamba-hambamu ini bahwa TUHAN, Allahmu, memerintahkan kepada Musa hamba-Nya, untuk memberikan seluruh negeri itu kepadamu dan membinasakan seluruh penduduk negeri itu dari hadapanmu. Oleh karena kamu, kami sangat mengkhawatirkan nyawa kami. Itulah sebabnya kami melakukan hal itu. Sekarang, kami ini ada dalam tanganmu. Lalukanlah terhadap kami apa yang kaupandang baik dan benar” (Yos. 9:24-25).

Demikianlah pengakuan orang Gibeon. Mereka takut mati ketika mendengar apa yang diperbuat Allah melalui Yosua. Karena itu, mereka menipu dengan berharap belas kasihan untuk berjanji tidak membunuh mereka.

Sebenarnya, ketakutan mereka sama halnya dengan ketakutan Rahab. Namun, persoalan terbesar mereka adalah tidak berlaku jujur. Mereka berharap belas kasihan dengan cara yang salah. Kemungkinan besar, jika mereka berterus terang, Allah yang Maharahim akan melepaskan mereka. Namun, ketakutan mereka begitu besar, sehingga tak berani percaya bahwa ada belas kasihan Allah dalam semua tindakan-Nya.

Yosua dan para pemimpin Israel sendiri tak mungkin membunuh mereka karena mereka terikat dengan sumpah. Dan karena itu, Yosua mengambil keputusan untuk menjadikan orang Gibeon itu penimba kayu dan penumpa air untuk umat dan mazbah TUHAN.

Dalam peristiwa ini, menarik disimak catatan penulis Kitab Yosua: ”Lalu orang-orang Israel mengambil sebagian dari bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta petunjuk TUHAN” (Yos. 9:14). Di sinilah persoalan besar Yosua dan para pemimpin Israel. Mereka tidak meminta petunjuk TUHAN. Bisa saja mereka merasa sudah tahu jalan pikiran TUHAN, dan itulah yang mereka lakukan.

Kita, orang percaya abad ke-21, bisa belajar dari peristiwa ini: Apa pun hal baik yang akan kita putuskan, perlu diuji hadapan TUHAN. Kita mesti membawa keputusan-keputusan kita—betapa pun baik, benar, dan tepatnya kepada TUHAN—untuk mendapatkan perkenanan TUHAN.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Nick A.