Orang Terhormat

Sabda-Mu Abadi | 6 Juni 2023 | 1Tim. 3:8-9
”Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.”
Berkait diaken, syarat yang disematkan kepadanya tak beda jauh dari pengawas jemaat. Ia harus orang terhormat. Terhormat bukan karena jabatan, kekayaan, pendidikan, atau keturunan; tetapi karena kebaikan hatinya diakui oleh orang-orang yang mengenalnya.
Sesungguhnya syarat-syarat berikut—tulus, bukan pemabuk, tidak mata duitan—merupakan turunan dari kebaikan hati tadi. Tak ada orang yang menganggap bahwa penipu adalah seorang yang baik bukan?
Berkait anggur, kebanyakan minum anggur merupakan tanda bahwa ia seorang yang tak mampu menguasai diri. Atau bisa jadi dia mencoba melarikan diri dari persoalannya. Namun, terus-menerus melarikan diri dari persoalan menandakan ketakmampuan mengelola persoalan dan biasanya berujung pada menjadi beban masyarakat.
Mengenai uang, tentu manusia butuh uang. Akan tetapi, ketika itu yang utama, sulit mengharapkan orang itu tulus dalam memikul jabatan sebagai diaken. Bisa jadi ia malah menjadikan jabatan itu sebagai sarana untuk memperkaya diri.
Yang terakhir, ia bertanggung jawab dalam memelihara imannya. Ia harus berpegang teguh dengan hati nurani yang murni pada iman Kristen. Dan iman tentu saja mesti maujud dalam perbuatan.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Jon Tyson