Pelaku Firman
Sabda-Mu Abadi | 13 Desember 2023 | Yak. 1:22
”Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Sebab, jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
Menarik diperhatikan gaya penulisan Yakobus. Mulanya dia menekankan bahwa mendengar lebih baik ketimbang berbicara, selanjutnya dia menegaskan pentingnya melakukan apa yang didengar. Jika konteks fase pertama adalah hubungan dengan sesama manusia, konteks fase kedua adalah hubungan dengan Allah.
Bagi Yakobus aneh rasanya jika kita tidak mendengarkan Allah. Sebab, bagaimanapun, Allah adalah Tuhan. Aneh rasanya jika manusia, yang menabalkan dirinya hamba Allah, ternyata tidak melakukan kehendak Allah. Pada titik ini sebenarnya manusia telah mengingkari diri sebagai hamba Allah.
Mungkin kita bertanya apa maksud dari frasa ”menipu diri sendiri” di sini? Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”jangan hanya mendengarkan saja, sehingga dengan demikian kalian menipu diri sendiri.” Dari pendengaran yang benar, kita pasti tahu bahwa itu adalah kehendak Allah yang sungguh penting bagi kita dan karena itu harus dilakukan. Sengaja tidak melakukan apa yang sungguh penting bagi hidup kita sama halnya dengan menipu diri sendiri.
Menipu diri sendiri sesungguhnya tindakan absurd. Sebab, kita tahu bahwa kita ditipu. Dan membiarkan diri kita ditipu—oleh diri sendiri pula—sejatinya kebodohan semata.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Priscilla D. P.