Pemberitaan Injil kepada Orang Mati
Sabda-Mu Abadi | 4 Maret 2024 | 1Ptr. 4:6
”Itulah sebabnya, Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.”
Ini kali kedua Petrus berbicara soal pemberitaan Injil kepada orang mati. Memang tak mudah bagi kita, orang percaya abad ke-21, memahaminya. Namun, sepertinya kita bisa memahaminya begini.
Petrus memahami bahwa Allah sungguh mengasihi semua orang. Kematian dan kebangkitan Yesus Orang Nazaret bukan untuk segelintir orang saja. Allah ingin semua orang diselamatkan. Sehingga, semua orang berhak menerima pemberitaan Injil, terkhusus bagi mereka yang meninggal sebelum zaman Yesus. Atau, bagi mereka yang tinggal sezaman Yesus, tetapi belum mendengar-Nya karena beda lokasi. Misalnya, orang-orang yang tinggal di Nusantara atau Tiongkok.
Bisa juga orang telah mendengar Injil tentang Yesus Kristus, namun karena suatu sebab tidak mempercayai-Nya. Memang dalam percakapan dengan Nikodemus, Sang Guru berkata, ”supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Namun, kemungkinan besar, Petrus percaya bahwa kasih Allah itu lebih besar daripada apa pun. Kemahakasihan Allah membuat Petrus meyakini bahwa Allah mampu memberikan anugerah-Nya juga kepada orang-orang yang telah mati. Sekali lagi, semuanya ada dalam kedaulatan-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Priscilla DP