Pengajar
Sabda-Mu Abadi | 25 Desember 2023 | Yak. 3:1-2
”Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi pengajar. Sebab, kamu tahu bahwa sebagai pengajar kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab, kita semua tersandung dalam banyak hal. Siapa tidak tersandung dalam perkataannya, ia orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.”
Tak berlebihan jika dikatakan bahwa Surat Yakobus adalah ”Surat Lidah”. Setelah di bagian sebelumnya, Rasul Yakobus menekankan pentingnya untuk menjaga lidah, dia merasa perlu mengulanginya lagi, bahkan lebih detail.
Profesi yang mendapat tekanan berkait dengan lidah—dan memang hanya itu yang disebut dalam suratnya—adalah pengajar. Guru sering dipanjangkan menjadi digugu dan ditiru. Artinya pribadi yang layak diteladani. Sehingga, setiap orang yang berprofesi guru mesti ekstra hati-hati karena dia akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat. Dan ini sungguh wajar karena kemungkinan besar inilah profesi yang paling banyak menggunakan lidahnya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kita semua sering membuat kesalahan. Tetapi orang yang tidak pernah membuat kesalahan dengan kata-katanya, ia orang yang sempurna, yang dapat menguasai seluruh dirinya.”
Bagi Yakobus, orang yang tidak pernah salah omong adalah manusia sempurna. Sejatinya, ucapan adalah kerja otak, bukan gerakan refleks. Oleh karena itu, semestinya perkataan yang keluar dari mulut memang telah dirancang dalam pikiran terlebih dahulu. Karena, kita punya peribahasa, ”Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Robin W.