Pengakuan Iman

Sabda-Mu Abadi | 2 November 2025 | Mat. 16:13-20
”Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, ’Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?’ Jawab mereka, ’Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, yang lain mengatakan: Elia, dan yang lain lagi mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.’ Lalu Yesus bertanya kepada mereka, ’Menurut kamu, siapakah Aku ini?’ Jawab Simon Petrus, ’Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’” (Mat. 16:13-16).
Di daerah Kaisarea Filipi, Simon Petrus lantang berkata, ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat. 16:16). Pengakuan ini bukan sembarang pengakuan. Di tengah anggapan orang banyak yang menyatakan bahwa Yesus Orang Nazaret tak beda dengan manusia lain—Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau salah seorang dari para nabi—Petrus menegaskan bahwa Yesus Orang Nazaret adalah Allah sendiri! Pengakuan ini begitu radikal sifatnya! Yesus bukan manusia biasa. Dia adalah Allah yang menjadi manusia.
Sang Guru menanggapinya dengan antuasias. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”’Beruntung sekali engkau, Simon anak Yona!’ kata Yesus. ’Sebab bukannya manusia yang memberitahukan hal itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Sebab itu ketahuilah, engkau adalah Petrus, batu yang kuat. Dan di atas alas batu inilah Aku akan membangun gereja-Ku, yang tidak dapat dikalahkan; sekalipun oleh maut!’” (Mat. 16:17-18).
Jelaslah, pengakuan iman bukanlah upaya manusia belaka. Pengakuan iman adalah anugerah Allah! Kenyataan bahwa ada orang yang masih tak percaya meski telah begitu banyak mendapatkan pengetahuan iman Kristen memperlihatkan bahwa pengakuan iman memang anugerah semata. Dan karena pengakuan iman itu bukanlah hasil olah pikir manusia, manusia perlu menghidupi pengakuan iman itu.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!