Perayaan Paskah

Sabda-Mu Abadi | 19 Juni 2024 | Kel. 12:1-28
Berkait perayaan Paskah, jelaslah betapa Allah telah menetapkan semuanya. Mulai dari mempersiapkan hewan kurban, cara masak, cara makan, bahkan jika nanti mereka telah memasuki Tanah Terjanji. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah dalam Paskah itu umat Israel harus membubuhkan darah dari hewan kurban itu pada kedua kedua tiang pintu dan ambang atas. Sebab itulah tanda yang akan membebaskan mereka dari pembunuhan anak sulung di Mesir.
Berkenaan dengan semua ini, catatan John Stott menarik disimak. Pertama, Hakim dan Juru Selamat adalah sama. Allah yang menghukum, Ia pulalah yang menyelamatkan. Kedua, penebusan, dahulu dan kini, dilakukan dengan penggantian. Yang selamat hanyalah anak laki-laki sulung yang di rumahnya ada seekor domba yang disembelih sebagai gantinya. Ketiga, darah domba harus dipercikkan. Setiap orang harus menerima pemberian ilahi itu. Allah harus melihat darah itu dahulu sebelum menyelamatkan keluarga itu. Keempat, setiap keluarga yang selamat berarti telah dibeli oleh Allah. Mereka menjadi milik Allah.
Yang perlu disimak juga adalah perintah Musa kepada para orang tua: ”Kamu harus melaksanakan hal itu sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu. Apabila kamu tiba di negeri yang akan TUHAN berikan kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, kamu harus melaksanakan ibadah ini. Apabila anak-anakmu bertanya kepadamu: Apa arti ibadah ini bagimu? maka kamu harus berkata: Itulah kurban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita” (Kel. 12:24-27).
Jelaslah betapa penting peranan orang tua dalam memperkenalkan karya penyelamatan Allah kepada anak-anaknya, sebagaimana mereka juga telah mendapatkan pemahaman dari orang tua mereka. Dan cara efektif dalam memperkenalkan penyelamatan Allah adalah melalui tindakan dalam perayaan Paskah. Cara beginilah yang diadopsi gereja melalui praktik sakramen perjamuan.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: