Rahab Mengambil Risiko

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 30 September 2023 | Yos. 2:1-24

Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kami dilanda ketakutan terhadap kamu, bahkan semua penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab, kami mendengar bahwa TUHAN telah mengeringkan Laut Teberau di depan kamu ketika kamu keluar dari Mesir, dan juga apa yang kamu lakukan kepada Sihon dan Og, kedua raja orang Amori itu, di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, ciutlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.”

Demikianlah pengakuan Rahab, pelacur di Kota Yerikho, kepada dua orang pengintai yang diutus Yosua. Pengakuan itu bukan tanpa dasar. Dasarnya adalah kabar yang telah sampai ke telinga mereka bagaimana TUHAN, Allah Israel, telah mengeringkan Laut Teberau; juga bagaimana bangsa budak itu bisa mengalahkan kedua raja orang Amori. Dan hal itu, diakui Rahab, membuat ciut hati segenap rakyat Yerikho.

Menariknya, pengetahuan itu tidak membuat Rahab pasrah pada nasib. Kalimat yang keluar dari mulut Rahab pun menarik disimak: ”Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu.”

Itulah yang diketahui Rahab. Dan pengetahuan itu tak tinggal pengetahuan. Rahab juga menghidupi pengetahuan itu—TUHAN telah memberikan Yerikho kepada umat Israel. Dari pengetahuan menjadi iman.

Oleh karena itu, Rahab mengambil risiko dengan menyembunyikan kedua pengintai tersebut. Bisa jadi banyak orang yang akan menilai Rahab sebagai pengkhianat bangsa. Namun, sepertinya Rahab percaya bahwa negara-kota Yerikho dipastikan kalah. Ini bukan masalah untung-untungan, tetapi masalah kepercayaan. Ya, apa gunanya mati binasa jika ada kemungkinan menikmati keselamatan.

Sehingga Rahab, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, berkata, ”Saya harap kalian mau bersumpah demi nama-Nya bahwa kalian akan memperlakukan keluarga saya dengan baik seperti yang telah saya lakukan terhadap kalian. Berjanjilah bahwa ayah ibu saya, saudara-saudara saya, dan seluruh keluarga mereka tidak akan kalian bunuh, melainkan akan kalian lindungi.”

Itulah harapan Rahab. Dan harapan—yang berdasarkan iman—itulah yang membuat namanya tercatat dalam silsilah Yesus Kristus.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

https://spotify.link/O5cWBaACuDb

Foto: Unsplash/Lionel A.