Rahab

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 23 Desember 2023 | Yak. 2:25-26

”Bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang suruhan itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab, sebagaimana tubuh tanpa roh mati, demikian juga iman tanpa perbuatan mati.”

Contoh kedua yang diajukan Yakobus bisa jadi mengejutkan pembacanya. Ia mengajukan nama seorang perempuan. Bukan keturunan langsung Abraham. Bukan pula perempuan baik-baik. Namun demikian, ia mendapatkan tempat dalam silsilah Yesus Kristus. Perempuan itu bernama Rahab.

Mungkin pertanyaan yang mencuat adalah apakah Rahab sungguh beriman ketika dia mengambil risiko menyelamatkan dua pengintai yang ditugaskan Yosua? Jawaban pastinya: tak seorang pun tahu. Namun, tentu bukan tanpa alasan Rahab menyembunyikan kedua pengintai itu.

Dalam Kitab Yosua, Rahab berkata kepada kedua pengintai itu, ”Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kami dilanda ketakutan terhadap kamu, bahkan semua penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu” (Yos. 2:9).

Rahab mengakui, Allah akan memberikan Kanaan kepada bangsa Israel. Pengakuan itu bukan tanpa dasar. Dasarnya adalah kabar yang telah sampai ke telinga mereka bagaimana TUHAN, Allah Israel, telah mengeringkan Laut Teberau; juga bagaimana bangsa budak itu bisa mengalahkan kedua raja orang Amori. Dan pengakuan itu tak membuat Rahab pasrah pada nasib. Dia melakukan sesuatu.

Mungkin banyak orang menilai Rahab sebagai pengkhianat bangsa. Namun, sepertinya Rahab percaya bahwa negara-kota Yerikho dipastikan kalah. Ini bukan masalah untung-untungan, tetapi masalah kepercayaan. Ya, apa gunanya mati binasa jika ada kemungkinan menikmati keselamatan. Dan karena imannya itulah, Rahab bertindak.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Dex E.