Seperti Dirimu Sendiri

Sabda-Mu Abadi | 10 Desember 2025 | Mat. 22:39-40
”Perintah yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua perintah inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Apakah Anda mengasihi diri sendiri? Pernahkah Anda memberikan kado ulang tahun bagi diri sendiri? Ah, jangan buru-buru bilang narsis amat! Mari kita bertanya: Adilkah kita sibuk memberi orang lain kado sedangkan untuk diri sendiri kita enggan melakukannya?
Banyak orang bicara soal narsis. Apakah arti sebenarnya! Dalam mitos Yunani terdapat seorang pemuda bernama Narcissus. Narcissus adalah seorang pemuda yang jatuh cinta pada dirinya sendiri ketika melihat bayangan wajahnya di dalam sumur. Begitu terpikatnya hingga jatuh ke dalam sumur dan tenggelam.
Dalam KBBI, narsisisme bermakna ”hal (keadaan) mencintai diri secara berlebihan”. Dengan kata lain memuja diri. Narsisisme jelas salah. Tak beda dengan pemberhalaan diri sendiri—mengagungkan diri sendiri.
Banyak orang takut jatuh dalam bahaya narsistik. Akibatnya malah membenci dirinya sendiri. Ia tidak mau menerima dirinya. Bahkan, tak mau menerima kasih orang terhadap dirinya. Pujian orang lain ditanggapinya dengan curiga. Pada titik ini sejatinya ia tidak mampu menerima diri apa adanya.
Mengasihi diri berbeda dengan mengasihani diri. Mengasihani diri berarti mementingkan diri sendiri. Ia berharap seluruh dunia bersimpati kepadanya. Dan itu jelas tidak membangun dirinya.
Dan menarik disimak, Sang Guru mengajak ahli Taurat yang menjebak-Nya untuk mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri. Mengasihi diri sendiri menjadi standar dalam mengasihi orang lain. Dan Yesus mengatakan, itu kadarnya sama dengan perintah yang pertama.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Silakan klik tautan berikut untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!