Roh-roh yang di Dalam Penjara

Sabda-Mu Abadi | 29 Februari 2024 | 1Ptr. 3:18b-20
”Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dihidupkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan melalui air bah itu.”
Tak mudah memahami bagian surat Petrus ini, juga 1 Petrus 4:6. Apakah Yesus yang bangkit dari antara orang mati memberitakan Injil kepada orang-orang yang telah mati?
Namun demikian, kita mesti menyadari bahwa hanya manusialah yang punya pemahaman masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sedang di hadapan Allah—Sang Pencipta dan Penguasa Waktu—semuanya adalah masa kini. Ia tidak dibatasi dimensi waktu dan ruang. Sehingga, ketika Petrus berbicara soal masa lalu—kisah tentang orang-orang sezaman Nuh—sesungguhnya itu tetap masa kini bagi Allah.
Dengan kata lain, tindakan penyelamatan Allah atas manusia adalah peristiwa masa kini bagi Allah. Itu jugalah yang kita amini saat membaca surat Paulus kepada jemaat di Efesus: ”Sebab, di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Ef. 1:4). Itulah kemahasempurnaan Allah.
Lalu, bagaimana dengan pemberitaan Injil kepada orang mati? Berkait dengan peristiwa itu kita hanya bisa menyerahkan pada kedaulatan Allah saja. Jika Allah menghendakinya, itu sungguh anugerah bagi mereka. Dan kita tak perlu mempersoalkannya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/C. Boemio