Rut

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 30 Mei 2025 | Mat. 1:5b-6a

”Boas mempunyai anak, Obed dari Rut, Obed mempunyai anak, Isai; Isai mempunyai anak, Raja Daud.”

Kisah Rut adalah kisah kesetiaan seorang menantu terhadap ibu mertuanya. Dan kisahnya tidak bertumpu pada rasio dan rasa, tetapi lebih berdasarkan pada imannya kepada TUHAN, Allah Israel.

Rut, sang perempuan Moab, setelah kematian suaminya, memilih untuk pergi bersama ibu mertuanya untuk pulang ke Israel. Meski Naomi, sang ibu mertua, mendesaknya untuk kembali ke Moab, Rut berikhtiar, ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau untuk pulang dan tidak mengikutimu. Ke mana pun engkau pergi, ke situ aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ aku bermalam. Bangsamulah bangsaku dan Allahmu Allahku. Di mana pun engkau mati, di situ aku mati dan dikuburkan. Kiranya TUHAN menghukum aku dengan berat, bahkan lebih lagi, jikalau ada yang memisahkan aku dari engkau kecuali maut!” (Rut 1:16-17).

Itu berarti Rut bersedia menjadi janda di tanah asing. Meski di tanah asing itu hanya Allah dan Naomilah yang dikenalnya. Itulah iman.

Kesetiaan yang berdasarkan iman itu pun berbuah. Di Israel Rut mendapatkan seorang suami yang baik. Tak hanya itu, ia bahkan menjadi eyang buyut dari Daud, raja Israel. Dan akhirnya Rut menjadi nenek moyang Yesus Kristus.

Bisa dikatakan Rut, perempuan Moab itu, juga seorang pahlawan iman.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: TheTorah

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!