Saksi

Sabda-Mu Abadi | 24 November 2023 | Yos. 22:32-34
”Sesudah itu, Imam Pinehas bin Eleazar serta para pemimpin itu meninggalkan bani Ruben dan bani Gad di tanah Gilead. Lalu mereka pulang ke Kanaan, kepada orang Israel, dan menyampaikan pembicaraan itu kepada orang Israel. Hal itu dipandang baik oleh orang Israel, sehingga orang Israel memuji Allah. Mereka tidak lagi berkata hendak maju memerangi bani Ruben dan bani Gad untuk memusnahkan negeri yang mereka diami. Bani Ruben dan bani Gad menamai mezbah itu ”Saksi”, karena inilah saksi di antara kita bahwa TUHAN itulah Allah.”
Nama mazbah itu adalah ”Saksi”. Dan mazbah itu menjadi penanda bahwa kedua belas suku Israel, meskipun dipisahkan oleh Sungai Yordan, mengakui bahwa TUHAN adalah Allah. Jika Sungai Yordan memisahkan, mazbah itulah yang menyatukan iman mereka sebagai bangsa. Dan iman bahwa TUHAN adalah Allah merupakan dasar keberadaan Israel.
Mungkin bagi kita yang hidup pada abad XXI pengakuan macam begini tidak terlalu berpengaruh dalam kehidupan kita sekarang. Namun, bagi bangsa Israel—yang berada di antara bangsa-bangsa penganut politeisme—pengakuan iman macam begini sungguh membedakan.
Di tengah bangsa-bangsa yang percaya bahwa matahari, bulan, bintang, angin, api, dan semua benda lainnya, bahkan raja adalah dewa, bangsa Israel menyatakan semuanya itu adalah ciptaan belaka. TUHAN adalah pencipta semua benda dan raja yang dipercaya sebagai dewa itu. Pengakuan inilah yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lain pada masa itu.
Dan mazbah itu adalah saksi dari pengakuan iman itu.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/F. Alberti