Sama Seperti Gurunya

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 16 September 2025 | Mat. 10:21-25

”Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Namun, orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain. Sebab, sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Be’elzebul, apalagi seisi rumahnya.”

Pernyataan Yesus lugas dan gamblang: para murid akan dibenci karena guru mereka. Namun, dibenci karena kepercayaan kepada Yesus diikuti dengan janji bahwa yang bertahan akan diselamatkan. Mengapa mereka diselamatkan? Sebab, mereka telah bertahan dalam ujian itu.

Pada titik ini jelas: pengikut Kristus dipanggil untuk bertahan dalam imannya. Karena itu, menjadi logis sewaktu Sang Guru menasihati para murid-Nya untuk tidak mati konyol. Jika ada kesempatan pindah kota, ya pindah. Kepindahan itu memungkinkan bahwa kepercayaan itu terus ada sehingga menjadi kesaksian bagi orang lain.

Yang juga penting adalah pemahaman bahwa mengalami penganiayaan sejatinya adalah jalan sederhana dalam mengikuti jejak Kristus. Setiap murid dipanggil untuk menjadi seperti gurunya. Kalau Sang Guru dianiaya, masak para murid-Nya tidak?

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: hatiyangbertelinga

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!