Selat

Selat merupakan wilayah perairan yang relatif sempit yang menghubungkan dua bagian perairan yang lebih besar, selat biasanya terletak di antara dua daratan. Setiap melakukan perjalanan menyeberangi Selat Bali, terlintas sebuah pertanyaan: ”Mengapa di Selat Bali tidak dibangun jembatan, sehingga Jawa dan Bali menjadi terhubung?” Meski banyak manfaatnya tentu ada banyak pertimbangan dari pemerintah setempat baik dari segi pembiayaan, dampak lingkungan, termasuk upaya menjaga kemurnian budaya.
Jika kemurnian budaya saja perlu dijaga, apalagi kemurnian hati. Setiap orang percaya perlu menjaga kemurnian hati. Menjaga kemurnian hati berarti memelihara hati agar tetap bersih dan suci, selaras dengan kehendak Tuhan. Tentu tidak mudah memelihara kemurnian hati sebab sering kali kita masih tergoda oleh banyak hal yang berpusat pada ego seperti berprasangka buruk, membesarkan masalah, dan sebagainya.
Sebaliknya, penting bagi kita untuk bersikap benar, seperti berani berkata tidak untuk sesuatu yang kita tahu salah karena tidak sesuai dengan hati nurani dan iman percaya. Tidak perlu sungkan mengatakan hal yang sebenarnya dan tidak perlu khawatir kehilangan relasi karenanya. Dengan sanggup berkata tidak, kita tidak hanya menyelamatkan diri sendiri dari kehancuran, tetapi juga menghindarkan orang lain dari bahaya yang sama.
Melalui anugerah dan pertolongan Tuhan kita dimampukan untuk menjaga kemurnian hati, yaitu dengan mengisi hati serta pikiran dengan kebaikan dan semua hal indah yang Tuhan ajarkan. Dengan menjaga tutur kata dan perbuatan, kita dapat mencerminkan cinta kasih Tuhan. Dengan bersyukur kita dapat senantiasa bersukacita pun saat menjalani kehidupan yang berat. Dengan berpikir positif kita menjadi produktif. Memiliki hati yang murni menolong kita untuk dapat merasakan kedamaian dan kehadiran Tuhan.
Yudi Hendro Astuti | Sobat Media
Foto: Istimewa