Singa yang Mengaum-aum
Sabda-Mu Abadi | 15 Maret 2024 | 1Ptr. 5:8-9
”Waspadalah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu bahwa semua saudara-saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Setelah mengajak pembaca suratnya untuk menjalani hidup mereka sebagai Kristen sejati, Petrus mengingatkan mereka akan sosok yang tak boleh diremehkan begitu saja—Iblis. Petrus menggambarkan Iblis sebagai pribadi yang aktif—berjalan ke sana kemari untuk mencari mangsa.
Karena itu, sikap waspada dan keinginan untuk berjaga-jaga menjadi keniscayaan. Iblis memang pribadi aktif. Proaktif malah. Ialah yang mendatangi Hawa dan bercakap-cakap dengannya. Dengan muslihatnya, Iblis berhasil membuat Hawa meragukan kebaikan hati Allah. Iblis menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang tak mau disaingi, sewenang-wenang dengan aturan, dan kejam. Dan Hawa pun terkecoh.
Mungkin kita perlu bertanya sejenak, mengapa Petrus mengibaratkan Iblis dengan singa? Sepertinya Petrus hendak mengatakan betapa Iblis memilki kekuatan yang besar. Sehingga, tak mudah mengalahkannya.
Namun demikian, sulit bukan berarti mustahil. Iblis harus dilawan dengan iman. Iman yang bagaimana? Iman bahwa Allah adalah Pribadi yang mengasihi dan akan terus mengasihi.
Mungkin itulah sebabnya, Petrus mengaitkannya dengan penderitaan. Sebab, penderitaanlah yang membuat manusia meragukan kasih Allah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Andrew Liu