Sodom Gomora
Sabda-Mu Abadi | 5 April 2024 | 2Ptr. 2:6-8
”Allah menghukum kota Sodom dan Gomora, dan memusnahkannya dengan api dan menjadikannya peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tidak mengenal hukum dan hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja. Sebab, orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.”
Setelah membeberkan kisah Nuh, Petrus beralih kepada kisah Lot, saksi hidup pemusnahan Sodom dan Gomora. Jelas sudah bahwa Allah pun tidak menyayangkan lembah Yordan yang sangat subur itu. Dalam peristiwa perpisahan Lot dan Abraham, penulis Kitab Kejadian mencatat: ”Lalu Lot melayangkan pandang dan melihat bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya. Sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora, lembah itu, sampai ke Zoar, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir” (Kej. 13:10-11).
Yang dimaksud dengan taman TUHAN di sini adalah Taman Eden. Jelaslah, keindahan Sodom dan Gomora—yang seperti Taman Eden—tidak membuat kota itu diluputkan dari pemusnahan. Mengapa? Karena penduduknya memang tak lagi bertingkah laku seperti hamba Allah. Padahal, Allah, melalui Abraham, pernah menyelamatkan Sodom dari raja-raja di Timur. Namun, agaknya mereka lupa akan kejadian itu. Dan karena itulah, Allah meluluhlantakan kota dan penduduknya dengan api.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Peter W.