Strategi

Sabda-Mu Abadi | 15 Oktober 2023 | Yos. 8:1-29
”Janganlah takut dan jangan kecut hatimu. Bawalah seluruh tentara bersamamu dan majulah menyerang Kota Ai. Ketahuilah, Aku sudah menyerahkan ke dalam tanganmu raja dan rakyatnya, kota dan negerinya. Engkau harus lakukan terhadap Ai dan rajanya seperti yang kaulakukan terhadap Yerikho dan rajanya. Hanya, barang dan ternaknya boleh kamu jarah. Tempatkanlah bagimu orang untuk mengadang kota itu dari belakang” (Yos. 8:1-2).
Agak berbeda dengan pemusnahan Yerikho, Allah memerintahkan untuk menjarah barang-barang dan ternak dari kota tersebut. Mungkin karena alasan itulah Yosua membuat strategi. Pasukan dibagi dua bagian, bagian yang menyerang dari depan dan yang bersembunyi di belakang. Pasukan yang menyerang dari depan akan pura-pura kalah dan mundur untuk memancing seluruh penduduk kota keluar dari kota tersebut. Setelah kota kosong pasukan yang bersembunyi menjarah barang dan ternak, selanjutnya membakar kota tersebut.
Memang itulah yang terjadi. Pengalaman menang atas pasukan Israel sebelumnya membuat seluruh penduduk Ai mengejar pasukan Israel sampai ke padang gurun, sehingga kota menjadi kosong melompong. Penulis Kitab Yosua mencatat: ”Tak seorang pun tertinggal di Ai dan Betel yang tidak keluar memburu pasukan Israel. Mereka meninggalkan kota itu terbuka begitu saja karena mengejar orang Israel” (Yos. 8:17).
Kekosongan kota membuat pasukan Israel yang bersembunyi leluasa menjarah barang dan ternak serta membakar kota tersebut. Dan ketika melihat Kota Ai terbakar, Yosua memerintahkan pasukan yang mundur untuk berbalik melawan orang-orang Ai. Orang-orang Ai terkepung dari depan dan dari belakang. Semua penduduk Ai musnah.
Strategi Yosua berhasil. Bukan karena kepandaian mengatur rencana, terutama karena mereka menjalankan kehendak Allah dengan cara Allah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Ross S.