Tabut Hukum

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 26 Agustus 2024 | Kel. 25:10-22

”Di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau; dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel” (Kel. 25:22).

Demikianlah fungsi Tabut Hukum yang diperintahkan Allah untuk dibuat umat Israel.Tabut Hukum menjadi sarana bagi Allah untuk berkomunikasi dengan Musa. Tentu saja, Allah bisa berkomunikasi langsung dengan Musa seperti yang sudah-sudah. Namun, sepertinya ini cara Allah untuk menjadikan Tabut Hukum sebagai tanda yang kelihatan bagi Musa, juga umat Allah, saat berkomunikasi dengan Allah.

Jika ditelaah lebih dalam, pembuatan Tabut Hukum ini memperlihatkan kerendahan hati Allah. Ia rela mengikatkan diri-Nya pada Tabut Hukum itu sebagai lambang kehadiran-Nya. Jika ditelaah lebih dalam lagi semuanya itu dilakukan demi kepentingan umat Allah. Sehingga mereka mendapatkan semacam kepastian bahwa Allah ada bersama dengan mereka dan senantiasa mau berbincang-bincang dengan manusia.

Karena ini adalah lambang kehadiran Allah, mudah dipahami bahwa Tabut Hukum itu disalut seluruhnya dengan emas murni. Itulah lambang kemuliaan Allah. Tak hanya bagian luar, yang dilihat manusia, bagian dalamnya pun disalut dengan emas murni. Itulah lambang kemurnian Allah. Tak ada kepalsuan di dalam diri Allah. Apa yang dikatakan-Nya, itu jugalah yang ada di hati-Nya.

Itu jugalah panggilan umat Allah—belajar hidup mulai dengan selalu mengupayakan kemurnian hidup.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Muillu