Tenanglah

Sabda-Mu Abadi | 23 Oktober 2025 | Mat. 14:22-31
”Setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Menjelang malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru, ’Itu hantu!’, lalu berteriak-teriak karena takut. Yesus segera berkata kepada mereka, ’Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!’” (Mat. 14:23-27).
Kisah perahu murid-murid yang diombang-ambingkan gelombang merupakan kisah kebanyakan orang. Kita tidak pernah tahu kapan badai hidup datang. Cuaca bisa berubah dalam sekejap: angin semilir berubah menjadi sakal. Bagaimanakah menyikapinya?
Murid-murid Yesus, termasuk mantan nelayan andal, panik. Kepanikan itu menyiratkan bahwa angin itu bukan angin biasa. Kepanikan mereka makin menjadi saat mereka menyangka melihat hantu. Dalam situasi itulah Yesus berkata, ”Tenanglah! Ini Aku, jangan takut!”
Dalam kondisi serbaribut Yesus menasihati mereka agar tenang. Ketenangan merupakan kunci di sini. Hati yang tenang akan membuat mereka berpikir jernih. Ketenangan akan membuat mereka mampu membedakan antara hantu dan Tuhan. Soalnya: bagaimana cara kita menenangkan diri?
Pandanglah Yesus! Jika kita meyakini bahwa Dia adalah Tuhan, tak ada sesuatu pun yang luput dari pengamatan-Nya dan segala sesuatu ada di dalam kuasa-Nya. Lagi pula, Dia tidak hanya berkuasa, tetapi juga sungguh peduli.
Petrus telah membuktikannya. Saat matanya memandang Sang Guru, dia mampu melakukan hal mustahil. Namun, saat matanya tertuju pada gelora air, dia kembali menjadi takut.
Ya, pandanglah Yesus! Dialah Sumber Hidup dan Kehidupan manusia!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!