Ternak Musuh
Sabda-Mu Abadi | 11 Agustus 2024 | Kel. 23:4-5
”Apabila engkau menemukan lembu musuhmu atau keledainya yang tersesat, segeralah kembalikan binatang itu kepadanya. Apabila engkau melihat keledai orang yang membencimu rebah tertindih bebannya, janganlah engkau enggan menolongnya. Bersama dengan pemiliknya engkau harus melepaskan bebannya.”
Aturan ini—yang membicarakan soal ternak para musuh—memperlihatkan bahwa umat Allah tidak boleh membiarkan orang yang membenci mereka rugi. Kalau mereka melihat lembu atau keledai musuh mereka tersesat, mereka harus mengembalikannya kepada si pemilik. Mereka tidak boleh membiarkan ternak itu merana atau dimakan hewan buas. Lagipula mereka tidak bermusuhan dengan ternak tersebut. Dan ternak itu, tentu saja, tidak membenci mereka.
Kalau mereka melihat keledai orang yang membenci mereka tertindih bebannya sendiri, umat Allah beserta pemiliknya harus bahu-membahu menolong keledai tersebut. Sebab, keledai itu tidak ada sangkut pautnya dengan permusuhan yang terjadi. Artinya, menghancurkan harta musuh tidak ada dalam kamus umat Allah.
Sikap macam begini sungguh membedakan umat Israel dengan bangsa-bangsa lain pada masa itu, juga masa kini. Biasanya bangsa-bangsa yang sedang berperang malah giat menghancurkan properti atau harta milik musuh-musuh mereka.
Senyatanya memang demikian, banyak gedung-gedung peninggalan Belanda yang sengaja dimusnahkan sejak penyerahan kedaulatan. Padahal, tentu saja, gedung-gedung itu tidak bersalah sama sekali. Absurd memang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: