Tidak Makan dan Minum
Sabda-Mu Abadi | 30 September 2024 | Kel. 34:27-28
”Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, ’Tuliskanlah segala firman ini, sebab berdasarkan firman ini Aku mengikat perjanjian dengan engkau dan Israel.’ Musa berada di sana bersama TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Ia tidak makan roti dan tidak minum air. Ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.”
Allah menyatakan bahwa Kesepuluh Firman yang ditulis Musa pada kedua loh batu yang baru merupakan dasar perjanjian antara Diri-Nya dan Israel. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tulislah kata-kata itu, karena berdasarkan perkataan itu Aku membuat perjanjian dengan engkau dan dengan bangsa Israel.”
Itu berarti Sepuluh Firman adalah dasar dari semua perjanjian Allah dengan umat-Nya. Dengan kata lain, Sepuluh Firman bisa dipandang sebagai Undang-Undang Dasar Bangsa Israel. Dari sanalah peraturan lainnya berasal.
Catatan penulis Kitab Keluaran dalam perikop ini mungkin juga membuat kita heran: ”Empat puluh hari empat puluh malam Musa tinggal di situ bersama TUHAN, dan selama itu ia tidak makan dan tidak minum.”
Agaknya, persekutuan Musa dengan Allah membuat dia tidak lagi membutuhkan makanan dan minuman lagi. Kebutuhan primer manusia menjadi sekunder—atau menjadi nomor kesekian—saat manusia bersekutu dengan Allah.
Ini juga membuktikan bahwa Allah adalah Sumber Hidup. Persekutuan dengan Allah itu sungguh mengenyangkan Musa.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media