TUHAN Allah Segala Ilah
Sabda-Mu Abadi | 21 November 2023 | Yos. 22:21-23
”Lalu jawab bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu kepada para kepala kaum-kaum orang Israel: ’TUHAN, Allah segala ilah! TUHAN, Allah segala ilah! Dialah yang mengetahui, dan patutlah orang Israel mengetahuinya juga! Jika hal itu terjadi dengan maksud memberontak atau berlaku tidak setia terhadap TUHAN—janganlah TUHAN meluputkan kami hari ini juga. Sekiranya kami mendirikan mezbah untuk berbalik dari TUHAN dan mempersembahkan kurban bakaran, kurban sajian serta kurban keselamatan di atasnya, biarlah TUHAN sendiri yang menuntut balas!”
TUHAN, Allah segala ilah! Itulah pembuka jawaban bani Ruben, bani Gad, dan suku Manasye yang setengah itu kepada para utusan orang Israel. Tak hanya sekali. Mereka merasa perlu mengucapkannya dua kali.
Sejatinya itulah dasar pengakuan kedua setengah suku tersebut. TUHAN (dengan huruf kapital semua) atau Yahwe (nama Tuhan dalam bahasa Ibrani) adalah Allah segala ilah. Mereka mengamini bahwa Yahwe adalah Mahakuasa. Tak ada yang menandinginya. Semua ilah hampa di mata-Nya.
Mereka mengakui tidak ada sedikit pun terlintas dalam pikiran mereka untuk berlaku tidak setia terhadap TUHAN.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia tahu mengapa kami melakukan hal ini, dan kami mau supaya kalian pun mengetahuinya! Seandainya kami melakukan hal itu dengan maksud melawan TUHAN atau karena kami tidak percaya lagi kepada-Nya, biarlah kami mati sekarang juga!”
Untunglah ada komunikasi di antara kedua saudara sebangsa itu. Jelas juga di sini, tanpa komunikasi tak ada klarifikasi. Tanpa klarifikasi, masing-masing pihak berpegang pada persepsinya. Yang bisa bermuara pada perang. Kalau terjadi perang, semua rugi. Bagaimanapun, sebagaimana peribahasa, ”Kalah jadi abu, menang jadi arang.”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Ben Vaughn