Yang Berbelaskasihan

Sabda-Mu Abadi | 8 Juli 2025 | Mat. 5:7
”Berbahagialah orang yang berbelaskasihan, karena mereka akan beroleh belas kasihan.”
Dalam aforisme ini terlihatlah bagaimana orang yang memiliki belas kasihan tidak akan pernah kekurangan belas kasihan. Ia akan terus memilikinya karena ia akan mendapatkan belas kasihan. Tentu saja, berbelaskasihan tidak hanya berhenti pada keinginan, tetapi sungguh-sungguh terwujud dalam perbuatan.
Dalam Alkitab Terjemahan Baru tertera: ”Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Murah hati berarti siap memberi. Ia selalu berorientasi pada orang lain, khususnya orang yang berkekurangan, dan tentu tak hanya berkait dengan materi.
Dalam Kitab Suci tertera: ”Begja wong sing seneng melasi wong liya; awit bakal diwelasi déning Gusti Allah.” Ketika kita siap memberi, kita akan beroleh anugerah dari Allah. Jika kita enggan memberi, kemungkinan besar kita tidak akan pernah mendapatkan apa-apa dari-Nya.
Menarik dicermati, yang memberi akan menerima. Jika memang demikian, kita boleh percaya bahwa orang yang murah hati tidak akan pernah menjadi miskin; demikian juga orang yang kikir tak akan pernah menjadi konglomerat.
Salah satu yang saya pelajari dari Mami saya—dan juga kawan saya Lusiani Widayat semasa mahasiswa—adalah setiap tamu akan disapa dengan pertanyaan ini: ”Kamu sudah makan?” Ini bukan basa-basi. Apa yang dimakan tuan rumah, itu pula yang disuguhkan kepada tamu. Tamunya senang, nyonya rumah pun turut senang.
Sepertinya inilah cara sederhana dalam menerapkan aforisme Tuhan Yesus ini.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!