Yosua dan Kalef
Sabda-Mu Abadi | 31 Oktober 2023 | Yos. 14:13-15
”Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan memberikan Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai hari ini, karena ia tetap mengikut TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati. Nama Hebron sebelumnya ialah Kiryat-Arba. Arba ialah orang terbesar di antara orang Enaq. Lalu negeri itu tenteram, tanpa perang.”
Yosua dan Kaleb memetik buah atas kepercayaan mereka kepada Allah. Keduanya menjadi orang tertua di Israel. Sebab teman-teman seangkatan mereka—apalagi yang lebih tua—meninggal di padang gurun. Dan sekarang Yosua memberkati Kaleb.
Kita tidak tahu bagaimana perasaan Kaleb saat itu. Dari dua orang yang tersisa—karena kepercayaannya kepada Allah—Yosualah yang menjadi pemimpin. Sepertinya Kaleb memahami bahwa kepemimpinan Israel merupakan prerogatif Allah. Ia tampaknya juga tidak merasa perlu iri menyaksikan bagaimana Yosua—dan bukan dirinya—yang menjadi pemimpin Israel.
Namun demikian, tugas Kaleb bukan tugas yang mudah. Sebab dia harus memimpin generasi yang rata-rata berusia terpaut empat puluh tahun dengan dirinya. Dengan kata lain, sejak ketetapan Allah itu, Kaleb telah menyiapkan pasukan untuk menduduki Kanaan.
Sejatinya baik Yosua maupun Kaleb dipanggil untuk memimpin generasi yang terpaut cukup jauh usianya. Mereka berdua harus memimpin generasi yang beda zaman. Dan itu hanya mungkin jika mereka mempunyai kesabaran tingkat tinggi.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/People Images