Ada Api di Perayaan Paskah

”Yesus yang telah bangkit menyatakan bahwa Ia adalah Allah sejati yang penuh kasih. Kasih Yesus itu ibarat api yang menyala—bukan untuk membakar, tapi untuk menerangi, menyelamatkan, dan menghangatkan. Terang Kristus menjadi inspirasi bagi jemaat untuk juga menyala bagi sekelilingnya melalui tutur kata, tindakan kasih, perhatian, dan keberanian.” Inilah penjelasan singkat dari tema ”Api-Nya Berkobar” (Yoh. 3:15-17), yang disampaikan di hadapan anak-anak dan orang tua dalam perayaan Paskah.

Paskah yang diselenggarakan oleh Komisi Anak dan Komisi Dewasa Muda GKJ Kanaan sengaja mengundang tim pemadam kebakaran. Paskah yang diadakan Sabtu, 17 Mei 2025 di halaman gereja mendatangkan juga sebuah mobil blangwir merah lengkap dengan peralatannya.
Pdt. Arya Triyudanto menjelaskan bahwa para petugas DAMKAR adalah contoh nyata dari orang-orang yang berani masuk ke tempat ”berbahaya” demi menolong orang lain. Menjadi terang butuh aksi, bukan sekadar kata-kata. Melalui petugas pemadam kebakaran, jemaat diberi edukasi untuk mengetahui langkah-langkah konkret bagaimana ketika terjadi bencana seperti kebakaran dan gempa bumi.
Perayaan Paskah yang semula digelar di ruangan gereja beralih pada acara simulasi perlindungan menghadapi bencana gempa dan kebakaran di halaman gereja. Petugas DAMKAR yang berpakaian khas menjelaskan langkah-langkah untuk melindungi diri dari bencana gempa, lalu mempraktikkan bersama.
Kepanikan terjadi, semua orang bersiap. Namun, suara komando petugas DAMKAR menggema melalui pengeras suara. ”Ayo keluar dengan segera, jangan lupa lindungi kepala!” Semua anak bergegas keluar, orang tua juga menggandeng tangan anak-anaknya, yang lain kemudian berbaris keluar dengan tangan di atas kepalanya.
”Bapak-Ibu guru, pastikan semua orang sudah keluar dengan selamat. Bila perlu dihitung ulang dan bila ada yang masih tertinggal, perlu dilakukan sweeping.” Kegiatan berlanjut di halaman gereja, simulasi penanganan api kebakaran. Anak-anak dan orang tua bergantian mempraktikkan setiap tahapan simulasi yang diberikan oleh petugas. Ada beberapa anak yang juga mencoba memakaikan Alat Perlindungan Diri dan memadamkan api dengan benar.
Sebuah penyuluhan dengan praktik langsung terjadi dengan baik. Petugas dengan sabar menunjukkan dan membantu anak-anak dan orang dewasa. Komunikasi terjadi dengan menarik. Semua yang hadir menyimak pemaparan dan antusias mencoba pengalaman baru. Pembelajaran baru tentang kepedulian akan bencana yang bisa jadi terjadi di sekitar. Semua bersukacita, anak-anak berkesempatan bermain air yang disemprotkan dari mobil pemadam, diiringi sirine.
Hingga akhir kegiatan ini anak-anak dan orang tua mendapatkan pengalaman belajar yang menyentuh hati. Pdt. Arya Triyudanto mengungkapkan harapan, ”Kami rindu membentuk anak-anak dan jemaat menjadi pribadi yang tidak hanya mengerti kasih Kristus secara rohani, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata, termasuk saat menghadapi situasi darurat.”
Sebuah harapan agar hidup beriman jemaat tidak hanya bertumbuh di dalam gereja, tetapi juga berdampak di tengah masyarakat sebagai pribadi yang sigap, peduli, dan berani menjadi terang dalam dunia yang sering kali diliputi ketakutan dan kebingungan.
Kris Hidayat | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Foto: Istimewa
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!