Anak Muda Melayani di Penjara
Bagaimana jadinya bila anak muda ”masuk” penjara? Itulah yang terpikir ketika saya melihat banyak sobat muda berada di balik jeruji penjara. Saya baru menekuni pelayanan ini, inilah awal cerita saya. Apa jadinya bila ada anak muda ikut dalam pelayanan penjara, mengunjungi para sobat muda di sana.
Sobat muda yang kini mendapat penamaan warga binaan menjalani masa hukuman dalam lembaga pemasyarakatan. Karena alasan apa pun itu, harus menjalani hari-hari di lingkungan penjara. Mereka dibina dan membina diri, seolah sedang menjalani ”sekolah kehidupan”.
Kisah Sobat Ana dan Ara
Kali ini saya hendak bercerita tentang dua sobat muda yang merelakan diri untuk ikut dalam pelayanan penjara. Mereka ikut dalam kegiatan berbagi bingkisan Paskah ke penjara dan berkisah tentang pelayanan penjara. Saya pun menanyakan respons dan pendapat mereka tentang sobat muda melayani di penjara.
Sobat Ana yang baru pertama kali ikut pelayanan penjara, berkisah, ”Saya tercengang. Saya tidak menyangka ternyata warga binaan Kristen yang kita datangi didominasi oleh anak muda. Dan lebih lagi ternyata di dalam rutan ada organisasi semacam gereja, sehingga bisa menjadi wadah bagi mereka untuk tetap melayani Tuhan. Ada ibadah, dan tentu saja mereka bisa terus merasakan hadirat Tuhan melalui persekutuan, yakni dengan mendengarkan Firman dan berdoa bersama. Pengalaman yang mengharukan bisa ikut beribadah bersama mereka.”
Lain lagi pendapat sobat saya, Ara, semasa remaja pernah diajak melayani ke penjara oleh pembina remajanya dan sewaktu kuliah di bidang hukum pernah pergi ke penjara. Menurutnya, anak muda masuk ke penjara adalah hal yang sia-sia! ”Mereka tidak seharusnya ada di sana, saya sedih saja melihat mereka. Anak muda itu bisa berkarya tanpa melakukan perbuatan yang melawan hukum,” begitu komentarnya. Ara berpendapat, di tengah keterbatasan ruang gerak yang ada, anak muda harus tetap berbuat sesuatu dan tetap menghasilkan karya yang bermakna.
Ana, sahabat saya, lalu menambahkan bahwa anak muda Kristen penting untuk terlibat dalam pelayanan di penjara. ”Penting karena akan memiliki pengalaman melayani di penjara. Dapat melihat langsung bagaimana kasih dan hadirat Tuhan tetap bisa dirasakan di rumah tahanan sekalipun. Kasih Tuhan selalu ada bagi siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.”
Ana berpendapat, anak muda yang melayani di penjara dapat menularkan semangat dan energi positif bagi anak muda warga binaan. Anak muda yang melayani di lapas itu sedang membawa pengharapan dan sukacita agar sobat muda di lapas tidak mudah patah arang dalam menjalani hari-hari, dan dalam proses memperbaiki diri bersama-sama dengan Tuhan.
Senada dengan Ana, Ara menyampaikan pelayanan sesama anak muda itu penting karena dapat memberikan motivasi, nasihat dan ajakan untuk tidak lagi melakukan sesuatu yang melawan hukum, tetapi justru melakukan karya di masa muda.
Inilah sekelumit cerita yang mengawali pencarian saya. Bila selama ini ada anggapan bahwa hanya orang tua yang bisa memberikan nasihat dan hadir di dalam pelayanan penjara, mungkin saatnya kita berbuat sesuatu yang selama ini belum dilakukan. Anak muda jadi sahabat bagi sebayanya, ketika dia berada di pinggir jalan hidupnya, di relung-relung penjara.
Kris Hidayat | Tangan Terbuka Media
Foto: Unsplash/Zachary Nelson–Michael Jasmund