Anakku yang Sah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 17 Agustus 2023 | Tit. 1:4

”Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: Anugerah dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.”

Paulus menyebut Titus sebagai ”anakku yang sah”; bisa juga diterjemahkan dengan ”anakku yang sejati”.
Sepertinya sebutan ini membedakan Titus dari orang-orang yang menjadi Kristen karena pekerjaan Paulus. Titus disebut ”anakku yang sah” karena Paulus memercayakan dirinya untuk menjadi pemimpin jemaat. Titus juga telah menjadi orang kepercayaan Paulus. Sebaiknya kita, orang percaya abad ke-21, tak perlu menaksir mana yang lebih dekat Paulus: Timotius atau Titus? Yang pasti Titus dipercayai untuk memulihkan hubungan Paulus dengan jemaat di Korintus.

Frasa ”anakku yang sah” berada dalam konteks menurut iman Kristen, yang sama-sama dihidupi Paulus dan Titus. Hubungan kekeluargaan itu adalah dalam iman yang mereka miliki bersama. Menurut Rudy Budiman, ”di dalam iman Titus menjadi anak Rohani Paulus, di dalam iman mereka saling mencintai serta berpikir dan berlaku sama.”

Dengan demikian, kita—orang-orang percaya abad ke-21—juga dipanggil untuk menjadikan kekristenan kita sebagai dasar hubungan kita satu sama lain. Kita semua adalah satu keluarga. Hubungannya memang tidak berdasarkan pertalian darah, namun berdasarkan pertalian Roh. Dan ini lebih kekal sifatnya.

Dalam bagian ini, Paulus juga memperlihatkan bahwa Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus sama-sama disapa Juru Selamat kita. Kedua oknum Tritunggal, tentu bersama dengan Roh Kudus, sejatinya adalah Penyelamat kita. Dengan demikian, penyelamatan atas manusia sesungguhnya karya Allah Tritunggal.

Yoel M. Indrasmoro |. Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

https://open.spotify.com/episode/6NSBWBNNay4VvaYFXfLNri?si=cTFZ1WHDTgWaTtiJbHgTPA

Foto: Unsplash/Kiwihug