Anggur Asam
Yesus merintih, ”Aku haus!” Jika sejak penangkapan tidak ada yang memberi minum, hampir dua belas jam lamanya tenggorokan Yesus tidak dibasahi air.
Yesus merintih, ”Aku haus!” Jika sejak penangkapan tidak ada yang memberi minum, hampir dua belas jam lamanya tenggorokan Yesus tidak dibasahi air.
Itu hanya perasaan manusia saja. Dan biasanya bukan Allah yang meninggalkan manusia, tetapi manusialah yang meninggalkan Allah.
Mungkin itu jugalah alasan Allah membuat kegelapan selama tiga jam agar manusia bisa merenungkan apa yang telah mereka perbuat bagi Yesus Orang Nazaret.
Bisa jadi meski sama-sama dihukum mati, mereka merasa dosa mereka tidak seberapa dibandingkan dengan Yesus.
Kematian-Nya di salib memang bukan untuk kepentingan-Nya sendiri, melainkan untuk kepentingan umat manusia.
Mengapa mereka merasa perlu menghujat-Nya? Toh, mereka sekadar lewat dan tidak tahu duduk persoalan sebenarnya.
Yesus sungguh mati sebagai penjahat. Dan karena itulah, penyaliban-Nya sungguh penting dan bermakna: memikul dosa banyak orang.
Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk keturunan Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN
Entah bagaimana perasaan prajurit yang mendapatkan pakaian itu. Senangkah dia? Atau dia malah terbayang-bayang dengan kisah penyaliban itu?
Yesus Orang Nazaret adalah Tuhan yang menderita, kematian-Nya sungguh bisa menggantikan kematian seluruh umat manusia.