Bangun dari Tidur

Sabda-Mu Abadi | 18 April 2023 | Rm. 13:11-14
”Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab, sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita daripada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!” (Rm. 13:11-12).
Paulus menegaskan, pentingnya bagi pembaca suratnya untuk bangun dari tidur. Alasannya sederhana: penyempurnaan keselamatan lebih dekat waktunya dibandingkan dengan saat mereka menjadi percaya. Waktu terus berjalan; tak pernah berhenti. Usia manusia pun bertambah. Dalam pandangan Paulus penyempurnaan keselamatan yang telah mereka terima makin mendekat—entah karena Hari Tuhan atau karena kematian manusia.
Oleh karena itu, Sang Rasul dari Tarsus menasihati pembaca suratnya untuk menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, sebagaimana diperinci dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini: ”Kita harus melakukan hal-hal terhormat seperti yang biasanya dilakukan orang pada siang hari; jangan berpesta pora melampaui batas, atau mabuk. Jangan cabul, atau berkelakuan tidak sopan. Jangan berkelahi, atau iri hati” (Rm. 13:13).
Pesta tentu boleh, namun tak perlu melampaui batas. Penguasaan diri menjadi penting di sini. Pesta yang melampaui batas akan membuat orang mabuk, bertindak cabul, dan berkelahi satu sama lain.
Intinya: Paulus menegaskan agar warga jemaat di Roma hidup seperti pada siang hari dan menjadikan Tuhan Yesus, Sang Guru, sebagai patokan hidup dalam bertingkah laku. Itu berarti hidup berintegritas, apa adanya, tak ada yang perlu disembunyikan, dan siap diaudit.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Tim Foster