Bartimeus

Sabda-Mu Abadi | 9 Februari 2025 | Mrk. 10:46-52
”Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Ketika mereka keluar dari Yerikho bersama orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, ’Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!’” (Mrk. 10:46-47)
”Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Demikianlah seruan seorang pengemis buta yang duduk di pinggir jalan. Dalam seruan itu tersirat, dia mengakui Yesus sebagai Anak Daud. Gelar ”Anak Daud” tak begitu lazim pada masa itu. Gelar itu menyatakan Yesus adalah Mesias!
Gelar itu biasanya membuat gusar pemerintah Roma karena berkonotasi subversib. Tak heran, banyak orang memintanya diam. Gelar itu memang tak begitu disukai antek-antek Romawi.
Dalam seruannya itu terselip permohonan: ”Kasihanilah aku!” Itulah alasan dia berteriak. Ia ingin Yesus mengasihani dirinya. Keyakinan itu membuatnya terus berteriak meski banyak orang memintanya diam. Ia tetap berteriak karena tahu Yesus adalah Anak Daud. Ia agaknya percaya karena gelar itulah Yesus akan mengasihaninya.
Nama pengemis buta itu Bartimeus, artinya anak Timeus. Namanya sendiri tak ada yang tahu. Lagi pula, mengapa pula orang perlu mengetahui nama sebenarnya? Bukankah dia sendiri buta dan profesinya pun cuma pengemis?
Di kota Yerikho, Bartimeus merupakan orang pinggiran. Lebih tepat dipinggirkan masyarakat, yang memahami kebutaan sebagai hukuman Allah. Namun, Yesus tidak meminggirkannya! Anak Daud itu mengabulkan keinginannya. Bartimeus melihat lalu menjadi pengikut Yesus. Mengikut Yesus berarti meneladan Yesus dalam sikap dan tindak.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Berikut tautan untuk mendengarkan versi siniar:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!