Bersaksi dengan Leluasa

Sabda-Mu Abadi | 9 Juni 2023 | 1Tim. 3:12-13
”Diaken haruslah mempunyai hanya satu istri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Sebab, mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.”
Paulus tampaknya merasa perlu menekankan pentingnya satu istri dan mampu mengurus anak-anak dan keluarga dengan baik bagi jabatan diaken. Ya, hanya satu istri. Lebih dari satu istri, menurut Pramoedya Ananta Toer, hanya akan membuat seseorang menjadi penipu.
Meskipun ada anggapan bahwa poligami boleh dilakukan selama yang bersangkutan berlaku adil, pada kenyataannya itu mustahil dilakukan. Sejatinya, berkait keadilan bukan bagaimana orang melakukannya, tetapi bagaimana orang lain merasakannya.
Tentu saja, Paulus menekankan satu istri karena hendak kembali pada tujuan awal perkawinan—monogami. Dan sebagai pemimpin jemaat, seorang diaken mau enggak mau menjadi teladan bagi warga jemaat yang dilayani.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Pembantu jemaat harus mempunyai hanya satu orang istri. Ia harus tahu mengatur anak-anaknya dan rumah tangganya dengan baik. Orang-orang yang membantu dengan baik di dalam jemaat, akan dihormati dan menjadi semakin berani berbicara mengenai kepercayaan mereka kepada Kristus.”
Jelaslah, tujuan dari semuanya itu adalah agar para diaken itu mampu bersaksi dengan leluasa. Jika kehidupannya tak mampu menjadi teladan, sulit bagi diaken untuk berbicara dengan berani berkait iman Kristen. Misalnya, sulit bagi mereka menasihati warga jemaat perihal mengurus anak kalau mereka sendiri tak mampu mengurus anaknya dengan baik.
Sesungguhnya, pelayanan dalam jemaat bukanlah sekadar pelayanan orang per orang, tetapi juga pelayanan keluarga.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Neom