Ciuman Yudas

Sabda-Mu Abadi | 14 Maret 2025 | Mrk. 14:43-46
”Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, suruhan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan suatu tanda kepada mereka, ’Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan pengawalan ketat.’ Ketika sampai, segera ia mendekati Yesus dan berkata, ’Rabi,’ lalu mencium Dia. Lalu mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.”
Mengapa tandanya adalah ciuman? Tentu saja hanya Yudas yang mampu menjawab pertanyaan itu. Namun demikian, ciuman adalah tanda kedekatan seseorang akan yang lain. Ciuman juga bisa diartikan tanda hormat seorang murid terhadap gurunya. Bisa jadi, Yudas hendak menyatakan betapa dekatnya dirinya dengan Sang Guru.
Mungkin saja ciuman itu dimaksudkan juga untuk mengelabui para murid lainnya. Yudas yang menyelinap keluar dari perjamuan Paskah bergabung lagi dengan kedua belas murid itu dengan sebuah ciuman.
Apa pun alasannya, ciuman Yudas telah menjadi tanda bagi para tentara Bait Allah itu agar dapat menangkap Yesus Orang Nazaret. Sebab, sepertinya mereka sendiri tidak tahu persis siapa yang harus ditangkap. Ya, ciuman Yudas menjadi tanda penangkapan. Dan serentak dengan itu, ciuman Yudas telah menjadi tanda pengkhianatan.
Ironis memang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!