Dasar Bermegah
Sabda-Mu Abadi | 15 Februari 2023 | Rm. 3:27-31
”Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan azas apa? Berdasarkan azas perbuatankah? Bukan, melainkan berdasarkan azas iman! Sebab, kami yakin bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan-perbuatan menurut hukum Taurat. Atau apakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Jika Allah memang satu, Dia akan membenarkan baik orang-orang bersunat melalui iman, maupun orang-orang tak bersunat melalui iman.”
Tak ada dasar untuk bermegah, kecuali berdasarkan asas iman. Itulah yang hendak ditekankan Paulus. Imanlah yang menyelamatkan seseorang. Entah dia orang Yahudi atau bukan Yahudi.
Sebab manusia dibenarkan bukan karena perbuatan-perbuatan menurut hukum Taurat; juga bukan karena perbuatan-perbuatan menurut hukum lain. Manusia dibenarkan karena iman kepada penyelamatan Allah dalam kematian dan kebangkitan Yesus Orang Nazaret.
Pernyataan Paulus ini dikuatkan dengan kenyataan bahwa Allah itu Esa. Itu berarti Dia juga Allah bangsa-bangsa lain. Dan kalau dia adalah Allah bagi bangsa-bangsa lain memang terasa tak adil jika manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatan menurut hukum Taurat yang memang diperuntukkan bagi bangsa Yahudi.
Jika demikian, selanjutnya Paulus menulis: ”Apakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Apakah ini berarti bahwa karena kita percaya kepada Kristus, kita membuang hukum agama Yahudi? Sama sekali tidak! Malah justru dengan kepercayaan kita itu, kita menghargai hukum itu.”
Jelas di sini, kekristenan tidak bermaksud membuang hukum agama Yahudi. Kekristenan menghargai hukum itu. Bahkan semasa hidup Sang Guru berkata, ”Jika hidupmu tidak lebih benar daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Ben White