Di Hadapan Tuhan

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 15 April 2024 | 2Ptr. 3:8-9

”Tetapi, Saudara-saudaraku yang terkasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lambat menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelambatan, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

Berkait Hari Tuhan, yang sepertinya tidak datang-datang, Petrus merasa perlu menyatakan perbedaan konsep waktu antara Allah dan manusia. Allah adalah pencipta waktu, sedangkan manusia adalah penerima waktu. Allah tidak dibatasi oleh waktu, sedangkan hidup manusia dibatasi waktu.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tetapi saudara-saudaraku, satu hal ini janganlah kalian lupakan: bahwa dalam pemandangan Tuhan, satu hari tidak ada bedanya dengan seribu tahun—kedua-duanya sama saja bagi-Nya.” Jika manusia merasakan adanya perbedaan waktu, Allah tidak merasakannya sama sekali. Di hadapan Allah satu hari itu sama seperti seribu tahun. Di hadapan Allah semuanya adalah masa kini.

Dengan cara begini, Petrus sepertinya juga hendak mengatakan bahwa Hari Kedatangan Tuhan Yesus itu berada dalam kedaulatan Allah Bapa. Kalau manusia merasa bahwa itu terlalu lama, Petrus menegaskan bahwa itu adalah cara Allah memberi kesempatan manusia lebih lama untuk mau bertobat. Itu sungguh anugerah. Jika kita berbuat jahat—tetapi kita tidak kenapa-kenapa—jangan katakan bahwa Allah itu tidak ada. Sesungguhnya, Allah masih sabar terhadap kita.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Moritz L.