Diolok-olok

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 27 Maret 2025 | Mrk. 15:16-20a

”Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke halaman istana, tempat kediaman gubernur, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya, ’Salam, hai raja orang Yahudi!’ Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia mereka menanggalkan jubah ungu dari-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.”

Perlakuan para serdadu di halaman istana Pilatus memperlihatkan bahwa Yesus Orang Nazaret tidak masuk hitungan. Mereka merasa boleh memperlakukan Dia sesuka hati.

Bayangkan, dengan sengaja mereka mengenakan jubah ungu, mengayam mahkota duri, memberi hormat sembari tertawa. Jubah ungu memang lambang kerajaan, tetapi jika dikenakan untuk mengolok-olok sungguh tindakan yang tidak patut. Mereka juga sengaja mengayam mahkota dari tanaman berduri yang ditanamkan di atas kepala-Nya. Ya, tidak ada tanda hormat sama sekali. Dan setelah itu, mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya, dan berlutut pura-pura menyembah-Nya.

Semua tindakan itu sengaja dilakukan untuk mempermalukan Yesus. Bisa jadi dengan cara begitu mereka juga mengolok-olok orang Yahudi yang menyerahkan Yesus. Apa pun itu, Yesus telah menjadi bahan tertawaan. Dan mereka dengan sengaja mempertontonkan itu di hadapan banyak orang. Inilah kejahatan sejahat-jahatnya: menjadikan penderitaan sebagai bahan tertawaan dan tontonan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: Stand to Jesus/

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!