Dua Setengah Suku Pulang

Sabda-Mu Abadi | 16 November 202 | Yos. 22:1-6
”Kamu telah memelihara segala yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, dan telah mendengarkan perkataanku dalam segala yang kuperintahkan kepadamu. Kamu tidak meninggalkan saudara-saudaramu selama ini, sampai hari ini pun, tetapi dengan setia kamu memelihara perintah TUHAN, Allahmu. Namun, sekarang TUHAN, Allahmu, telah mengaruniakan ketenteraman kepada saudara-saudaramu, seperti yang dijanjikan-Nya kepada mereka. Oleh sebab itu, pulanglah ke kemahmu, ke tanah milikmu, yang telah diberikan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, di seberang Yordan. Hanya saja, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu: mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” (Yos. 22:2-5).
Itulah yang dikatakan Yosua kepada suku Ruben, Gad, dan Manasye yang setengah itu. Di mata Yosua dua setengah itu tetap setia pada janjinya. Mereka tidak meninggalkan saudara sebangsa mereka berjuang sendirian. Dasarnya tentu saja ketaatan kepada Allah.
Sejatinya ketaatan kepada Allah memampukan kedua setengah suku itu mampu memenuhi janjinya dengan baik. Dasar ketaatan adalah kepercayaan kepada Allah. Tanpa rasa percaya, yang terjadi adalah ketaatan tanpa dasar. Dan itu bisa membuat orang undur ketika tantangan datang.
Yosua berseru, ”Kasihilah TUHAN Allahmu, ikutilah kemauan-Nya, taatilah perintah-perintah-Nya, setialah kepada-Nya, dan mengabdilah kepada-Nya dengan sepenuh hatimu dan dengan segenap jiwamu” (Alkitab BIMK). Nasihat ini menjadi signifikan karena kedua setengah suku itu terpisah dari sembilan setengah suku lainnya. Keterpisahan bisa membuat mereka tergoda untuk tidak hidup seperti saudara-saudara sebangsanya.
Menarik disimak, nasihat Yosua relatif sederhana, kedua setengah suku itu harus mengasihi Allah. Kasih kepada Allah membuat mereka rela menaati perintah-Nya tanpa syarat. Ketaatan merupakan bukti nyata kasih mereka kepada Allah. Tanpa kasih, ketaatan sifatnya semu saja.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Gantas V.