Dunia Baru: Dimulai dari Keluarga Baru
Sabda-Mu Abadi | 25 April 2024
Kisah Air Bah (lih. Kej. 7–9) tak hanya kisah pemusnahan, tetapi juga kisah kehidupan di bumi, yang telah diperbarui Allah sendiri. Dan kisah kehidupan itu dimulai dari sebuah keluarga— Nuh dan seisi rumahnya.
Nuh memang berbeda dengan manusia sezamannya. Penulis mencatat: ”Inilah riwayat keluarga Nuh. Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya, dan hidup bergaul dengan Allah” (Kej. 6:9). Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, catatannya pendek saja: ”Tetapi Nuh menyenangkan hati TUHAN.”
Catatan pendek ini sungguh terlihat ketika Nuh mempersiapkan segala sesuatu yang Allah perintahkan berkait dengan pembuatan bahtera dan pengumpulan sepasang makhluk. Lagi-lagi, penulis membuat catatan pendek: ”Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya” (Kej. 6:22). Ya, tepat seperti yang diperintahkan Allah.
Kita memang tidak tahu apa yang terjadi di dalam bahtera. Akan tetapi, kenyataan bahwa Nuh adalah pribadi yang rindu menyenangkan hati Allah—dan melakukan secara tepat apa yang diperintahkan Allah kepadanya—membuat kita bisa menduga bahwa semuanya baik-baik saja. Sebab Nuh adalah kepala keluarga andalan Allah sendiri.
Perubahan dunia memang dimulai dari keluarga. Pada titik ini kepala keluarga merupakan sosok penting karena dialah yang mengemudikan bahtera keluarganya. Dan keteladanan merupakan kunci di sini.
Tak hanya kepala keluarga, ibu juga memegang peran penting. Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang ibu adalah hormat kepada suaminya. Ketika seorang istri tak lagi menghormati suaminya, bisa dipastikan bahwa anak-anak tak akan lagi menghormati ayah mereka. Dan akhirnya mereka juga tak lagi menghormati ibu mereka karena melihat bahwa sang ibu pun tak pantas diteladani.
Keluarga memang kunci perubahan masyarakat. Di tangan para orang tualah perubahan itu terjadi. Sekali lagi, tentu saja, keteladanan adalah kunci. Anda ingin perubahan terjadi di dunia ini? Mulailah dari keluarga kita sendiri!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplasth/Luemen R.