Harapan Paulus
Sabda-Mu Abadi | 3 Mei 2023 | Rm. 15:22-24
”Itulah sebabnya aku selalu terhalang untuk mengunjungi kamu. Namun, sekarang, karena aku tidak lagi mempunyai tempat kerja di daerah ini dan karena aku telah beberapa tahun lamanya ingin mengunjungi kamu, aku harap dalam perjalananku ke Spanyol aku dapat singgah di tempatmu dan bertemu dengan kamu, sehingga kamu dapat mengantarkan aku ke sana, setelah aku seketika menikmati pertemuan dengan kamu.”
Sepertinya Paulus memang bukan tipe orang yang senang kemapanan. Setelah merasa cukup di suatu tempat—untuk mengabarkan Injil dan memelihara orang-orang yang telah menjadi percaya—dia akan berupaya menciptakan ladang baru dalam pelayanannya. Dan ladang baru itu adalah Spanyol.
Oleh karena itu, dia berharap bisa sejenak mengunjungi jemaat di Roma dan minta tolong untuk diantarkan ke sana. Sesuai gaya pelayanannya, Paulus memang tidak ingin berlama-lama di Roma.
Tampaknya, ia memahami bahwa jemaat di Roma—yang memang bukan buah pelayanannya—sudah cukup maju. Bisa jadi, dengan minta diantarkan ke Spanyol, Paulus ingin melatih jemaat yang baru dewasa itu dalam pekabaran Injil bersama dengan dirinya.
Salah satu teknik pelatihan yang baik adalah sistem mentoring—seseorang bersama mentornya mengerjakan proyek bersama. Di sela-sela pengerjaan bersama itulah sang mentor bisa menstransfer visi, misi, dan strateginya. Orang yang dimentori juga boleh menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana sang mentor mengatasi persoalan dan hambatan yang ada. Sehingga pada akhirnya ia dapat mandiri dan mengembangkan sendiri pelayanannya. Agaknya, itu jugalah harapan Paulus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Ally Griffin