Hari Keempat Belas
Sabda-Mu Abadi | 10 Januari 202 | Kis. 27:27-32
”Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di Laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam para awak kapal merasa bahwa mereka telah mendekati daratan. Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ kira-kira 40 meter dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata kira-kira tiga puluh meter. Karena takut bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang. Akan tetapi para awak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya, “Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat.” Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.”
Sudah dua minggu mereka berada di Laut Adria. Awak-awak kapal yang berpengalaman itu tampaknya sudah menduga bahwa kapal mereka tengah mendekati daratan. Dan karena takut kapal kandas, mereka melempar empat sauh di buritan. Sayangnya, para awak kapal itu berusaha meninggalkan kapal.
Kita tidak tahu alasan mereka meninggalkan kapal. Bisa jadi pengalaman selama dua minggu diterpa badai tanpa henti membuat mereka ingin cepat-cepat sampai ke darat. Hanya, ini persolannya, mereka melarikan diri dari tugas sebagai awak kapal.
Paulus mencegah tindakan itu karena sadar bahwa para penumpang membutuhkan keahlian para awak kapal. Tanpa awak kapal bisa dipastikan mereka semua akan binasa di laut. Dan tindakan pencegahan itu sekaligus membuat para awak kapal tidak menjadi desertir. Bagaimanapun desersi merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Iana M.