Injilku
Sabda-Mu Abadi | 20 Juli 2023 | 2Tim. 2:8-10)
”Ingatlah akan Yesus Kristus, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud. Itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu, aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.”
Berkait panggilan sebagai pemimpin muda di jemaat, Paulus menasihati Timotius untuk mengingat Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan lahir sebagai manusia. Mengapa hal ini penting? Sebab, dengan mengingat itu kemungkinan Timotius akan terhibur. Dalam penderitaan akibat pemberitaan Injil, Timotius bisa mengingat bahwa ia tidak sendirian. Sang Guru Agung Yesus Kristus juga menderita karena Kabar Baik yang diberitakan-Nya. Dan itulah yang dimaksudkan ”Injilku” oleh Paulus.
Mengapa pula Paulus merasa perlu menyisipkan istilah ”Injilku”? Bisa jadi Paulus hendak menyatakan bahwa Kabar Baik mengenai Yesus Kristus memang telah menjadi miliknya. Ia sendiri telah hidup di dalamnya dan terus menghidupinya. Mungkin juga Paulus hendak menyangkal ajaran bahwa Yesus Orang Nazaret tidak bangkit dari antara orang mati, melainkan tetap mati untuk selama-lamanya.
Dan kebangkitan Sang Guru Agung itulah yang menjadi alasan kuat Paulus rela menderita. Sebab, ia tahu kesudahannya—juga akhir dari semua orang pilihan-Nya—adalah kemuliaan kekal dalam Kristus Yesus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Elena P.