Ironis
Sabda-Mu Abadi | 23 Maret 2023 | Rm. 9:30-33
”Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Ternyata, bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran berdasarkan iman. Sedangkan Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidak sampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan berdasarkan iman, tetapi seakan-akan berdasarkan perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, seperti ada tertulis, ”Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sandungan dan sebuah batu besar yang membuat orang jatuh, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”
Ironis memang. Bangsa-bangsa yang tidak mengejar kebenaran malah beroleh kebenaran berdasarkan iman. Sedangkan Israel yang mengejar hukum agar beroleh kebenaran, malah tidak mampu mencapainya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi tidak berusaha supaya hubungan mereka dengan Allah menjadi baik kembali. Tetapi karena mereka percaya, maka Allah membuat hubungan mereka dengan Dia menjadi baik kembali. Sebaliknya, orang-orang Yahudi selalu berusaha mentaati hukum supaya hubungan mereka dengan Allah menjadi baik kembali. Tetapi mereka justru tidak berhasil. Mengapa mereka tidak berhasil? Sebab mereka melakukan itu tidak melalui percaya kepada Allah, melainkan melalui usaha mereka sendiri.”
Inilah yang hendak ditekankan Paulus: Israel terlalu memusatkan diri pada usaha mereka sendiri. Padahal, mustahil manusia mampu melakukan apa yang benar. Bagaimanapun, dosa—yang masih terus mengintip—cenderung membawa manusia untuk melakukan apa yang cemar.
Dan Yesus, Orang Nazaret, Sang Batu Sandungan telah menanggung upah dosa, yaitu maut, dan telah mengalahkannya. Sehingga hanya yang percaya kepada-Nyalah yang akan beroleh kebenaran. Sebab, mereka telah dibenarkan—atau dianggap benar—dalam nama-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Sam MK