Istri Diaken

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 8 Juni 2023 | 1Tim. 3:11

”Demikian pula istri-istri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.”

Sama dengan jabatan pengawas jemaat, Paulus menitik beratkan juga peran istri bagi seorang diaken. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Istri mereka pun haruslah juga orang yang baik, bukan orang yang suka menyebarkan desas-desus. Mereka harus tahu menahan diri dan jujur dalam segala hal.”

Berkait pasangan hidup, Haggai Institute memperkenalkan istilah ”partner yang akuntabel”. Akuntabel berarti dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, pentinglah bagi seorang pelayan jemaat memiliki istri yang mampu mempertanggungjawabkan hidupnya. Dengan kata lain, tidak hidup semaunya sendiri.

Sedikit banyak seorang diaken pastilah banyak mendengarkan rahasia warga jemaat yang dipimpinnya. Itu semestinya menjadi rahasia jabatan diaken tersebut dan tak boleh menceritakan rahasia itu kepada istrinya. Nah, ketika tanpa sadar, suami bercerita, maka sang istri harus ikut menjaga rahasia tersebut. Ia tak boleh menyebarkannya sama sekali.

Oleh karena itu, seorang istri diaken harus mampu menahan dirinya. Ia juga tidak boleh menyebarkan kabar bohong. Bagaimanapun ia adalah istri seorang pejabat gereja. Ia juga harus menjaga kehormatan jabatan suaminya. Ketika tidak mampu menahan dirinya, bisa jadi warga jemaat akan langsung menghubungkannya dengan jabatan suaminya selaku diaken. Pada titik itu, sang istri telah menjadi batu sandungan dalam jemaat.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/P. Lebed