Jalan Pendamaian
Sabda-Mu Abadi | 14 Februari 2023 | Rm. 3:25-26
”Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan kebenaran-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan kebenaran-Nya pada masa ini bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.”
Yesus Kristus adalah jalan pendamaian. Melalui kematian di atas kayu salib, Ia telah menjadi tumbal agar manusia dapat kembali berdamai dengan Allah. Yesus memikul upah dosa—yakni maut—agar dapat bersekutu kembali dengan Allah Bapa. Dengan cara demikian maut—sebagai utang dosa—telah lunas dibayar.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Allah mengurbankan Kristus Yesus supaya dengan kematian-Nya itu manusia dinyatakan bebas dari kesalahan kalau mereka percaya kepada-Nya. Allah berbuat begitu untuk menunjukkan keadilan-Nya.” Sekali lagi, Allah tidak tutup mata terhadap dosa manusia. Yang salah mesti dihukum. Namun, belas kasihan menggerakkan Allah mengorbankan nyawa Anak-Nya demi manusia.
Tak hanya itu, kematian Kristus juga memperlihatkan kebenaran Allah—bahwa Ia sabar. Dan tindakan salib juga memperlihatkan bahwa Allah itu benar dan membenarkan orang yang percaya kepada Yesus kristus.
Ya, setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus dianggap benar. Dan hal itu sungguh menegaskan bahwa kematian Yesus di atas salib itu sungguh benar dan mujarab bagi manusia.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Gaschwald