Jangan Mencobai Allah!
Sabda-Mu Abadi | 28 Juni 2025 | Mat. 4:5-7
”Lalu Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di pinggir atap Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, ’Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.’ Yesus berkata kepadanya, ’Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’”
Cobaan kedua adalah keinginan untuk menguasai kehendak Allah. Allah memang berjanji bahwa dia akan memelihara hidup anak-anak-Nya. Namun, menuntut janji Allah tak beda dengan mencoba mengatur Allah. Allah tidak lagi dilihat sebagai Pribadi yang berdaulat. Dia dipahami sebagai Pribadi yang harus menepati janji-Nya demi kepuasan ego manusia. Dengan kata lain, jika Allah tidak menggenapi janji-Nya, maka keallahan-Nya layak dipertanyakan.
Padahal, jika kita simak dengan cermat, cobaan Iblis itu jelas mengada-ada. Enggak ada apa-apa kok meloncat dari puncak Bait Allah. Kayak orang enggak ada kerjaan. Sekadar cari perhatian atau sekadar sensasi.
Jawaban Yesus sederhana: ”Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Mat. 4:7). Memang, Allah pernah berjanji, tetapi manusia merasa perlu menuntut janji tersebut demi kepuasan ego pribadi.
Yesus pun tidak dalam kondisi terjepit? Bukankah itu artinya mempermainkan Allah? Yang terpenting adalah jangan pernah meragukan kemahakuasaan Allah. Ia Maha Kuasa. Ia mampu melakukan segala sesuatu asal seturut kehendak-Nya.
Menarik disimak, sepertinya Iblis sengaja membawa Yesus ke Kota Suci, Yerusalem, ke Bait Allah pula. Dan di Bait Allah Iblis mencobai Anak Allah untuk mempermainkan Bapa-Nya. Dan untuk hal macam begini, Anak Allah berkata, ”Tidak!”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!
